Maarif Award

Berkas pencoloanan baik individu maupun sebuah lembaga dikirim selambat-lambatnya tanggal 15 September 2022 kepada Panitia MAARIF AWARD 2022.

Pengiriman berkas pencalonan  melalui  Formulir Pencalonan, silakan klik  DISINI

Tahun 2022 mesti dimaknai sebagai tahun pemulihan dalam berbagai sektor. Hal ini didasarkan pada siatuasi global yang melanda dunia yakni pendemic virus Severe Acute Repiratory Coronavirus-2 (SAR-COV-2) yang menyebabkan penyakit Corona Viruses Disease-19 atau lebih dikenal dengan Covid-19. Hampir semua negara terdampak, dan belum siap untuk menghadapinya. Seluruh daya upaya digelar untuk melawan pandemik ini hingga kini, termasuk di Indonesia. Ditengah upaya tersebut, situasi semakin diperparah dengan banyaknya misinformasi, disinformasi, dan kabar bohong  yang menyeruak. Termasuk di dalamnya adalah pemikiran irasional dan cenderung fatalis dalam merespon bencana wabah ini dalam perspektif keagamaan masing-masing.

Banyaknya misinformasi, disinformasi, dan kabar bohong  ini tak jarang juga menyentuh isu primordial masyarakat seperti isu agama, ras, ormas keagamaan dan suku. Bangunan persaudaraan antaranak bangsa turut terkoyak karena banyaknya kabar bohong/hoak.  Kegaduhan ini mesti segera diakhiri dengan penguatan persatuan bangsa diatas kepentinagan apapun. Pandemic Covid-19 mestinya menjadi momentum untuk kita berbenah diri dan membuat lompatan besar dalam urusan pengelolaan kesehatan, kesejahteraan masyarakat dan teknologi.

Di tengah hiruk pikuk pasca pandemic Covid-19 dan dimulainya era baru serta makin dekatnya pergelaran pilpres 2024, keberadaan MAARIF Award 2022 diharapkan mampu memberikan profil-profil kepemimpinan alternatif yang memiliki gagasan-gagasan besar kemanusiaan dan sudah teruji melalui praksis kerja-kerja di lapangan. Kerja-kerja yang bervisi pada pembangunan keadaban publik melalui kekuatan masyarakat sipil. Di tengah kemarau ketauladanan dan kenegarawanan yang cukup lama melanda bangsa ini, kehadiran para pemimpin lokal yang memperjuangkan nilai-nilai keindonesiaan dan kemanusiaan ibarat oase yang menyuntikan harapan baru (new hope) dan menumbuhkan model-model alternatif (role models) untuk penguatan dan pemberdayaan masyarakat sipil. Mereka merupakan aktivis pelopor dan penggerak proses perubahan sosial di tingkat akar rumput dengan komitmen tinggi terhadap toleransi, pluralisme, moderasi, dan keadilan sosial.

Pada kondisi kebangsaan semacam ini kehadiran kepemimpinan lokal yang bekerja membumikan nilai-nilai keagamaan dan bersenyawa dengan budaya pluralisme kewargaan menjadi jangkar kultural penting. Prakarsa kepemimpinan transformatif di tingkat akar rumput, seringkali jauh dari radar media dan menghidupkan daerah-daerah pelosok terbelakang, merupakan sokoguru dalam cerita sukses demokrasi Indonesia meskipun luput dari narasi-narasi besar kepemimpinan bangsa ini. Model kepemimpinan lokal ini memperjuangkan semangat keindonesiaan dan nilai-nilai kemanusiaan, melampaui sekat-sekat etnik, agama, kelompok, jender bahkan negara. Mereka adalah oase dan penggerak, menyuntikan harapan baru (new hope) dan menumbuhkan model-model kepemimpinan alternatif yang demokratik dalam penguatan dan pemberdayaan masyarakat majemuk di komunitasnya. Kemampuannya mengelola dan mentransformasikan perbedaan menjadi kekuatan kolektif perubahan sosial merupakan pembeda yang dibutuhkan negara majemuk seperti Indonesia ini.

Dengan semangat tersebut, MAARIF Institute memberikan MAARIF Award. Penghargaan MAARIF Award adalah bentuk pengakuan terhadap anak-anak bangsa yang konsisten dan berdedikasi tinggi merawat keindonesiaan yang majemuk dan memperjuangkan nilai-nilai pluralisme melalui kerja-kerja inisiatif kepemimpinan di tingkat lokal berbasis nilai-nilai keagamaan yang universal dan membebaskan. MAARIF Award ini merupakan ikhtiar menemukan pribadi-pribadi penggerak dan tangguh yang berjuang untuk kemanusiaan di tingkat akar rumput. Penganugerahan MAARIF Award 2022 ini memasuki tahun ke-9 sejak pertama kali diberikan tahun 2007.

  1. Menemukan model-model praktek kepemimpinan lokal yang konsisten menyemaikan dan melembagakan nilai-nilai toleransi, penghargaan atas kebhinekaan (pluralisme), dan keadilan sosial di masyarakat akar rumput;
  2. Memperbesar gelombang prakarsa kelompok-kelompok sipil dalam merawat dan mengembangkan Indonesia sebagai rumah bersama ditengah mengerasnya polarisasi sosial, narasi kekerasan, dan sentimen sektarianisme;
  3. Memperluas penyebaran inspirasi dari praktek-praktek terbaik kepemimpinan lokal yang berkhidmat pada kebinekaan sehingga model-model kepemimpinan tersebut memperkaya mata air keteladanan bagi publik guna mendorong perubahan sosial pada tingkat yang lebih luas.
 Organisasi sosial-keagamaan, kelompok sipil (NGOs), komunitas dan perkumpulan sosial-budaya, dan perseorangan.an.
    1. Memiliki komitmen terhadap perjuangan pluralisme, non-sektarian, non-diskriminasi, dan anti kekerasan.
    2. Mampu mendorong partisipasi aktif warga setempat guna mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakatnya dengan mempertimbangkan aspek kemajemukan agama, etnik, maupun budaya yang ada.
    3. Kehadiran dan kontribusinya diterima dan dirasakan manfaatnya oleh pihak-pihak dari beragam kelompok/organisasi.
    4. Mempelopori perjuangan pemuliaan martabat dan nasib komunitas/masyarakat lemah untuk hidup secara manusiawi melalui penumbuhan kreativitas, kapasitas, dan kemandirian masyarakat sipil.
    5. Inisiatif dan atau praktek kepemimpinan lokalnya menyumbangkan kemanfaatan bagi perjuangan pluralisme dan keadilan sosial bagi komunitas/masyarakatnya.
    6. Memiliki keterampilan menjembatani perbedaan, baik agama,etnik, maupun budaya, sehingga menjadi kekuatan bersama.
    7. Perjuangannya berdampak terhadap upaya pemenuhan hak-hak ekosob (ekonomi, sosial, dan budaya) dan sipol (sipil dan politik) masyarakat oleh negara.

Tahap I  —  Proses Pencarian (3 Agustus – 15 September  2022)

  1. Pencarian dilakukan melalui sosialisasi aktif kepadakelompok, organisasi, maupun perseorangan dari berbagai daerah. Proses pencarianini dilakukan melalui media sosial, surat, dan e-mail yang ditujukan secara tersasar dan tertarget kepada ormas sosial-keagamaan, organisasi non pemerintah, tokoh masyarakat, wartawan lokal dan jaringan MAARIF Institute.
  2. Proses seleksi administratif dan verifikasi nama-nama yang telah terjaring.

Tahap II  —  Proses Seleksi Administratif (16-23 September 2022)

Nama-nama yang telah lolos tahap seleksi administratif, kemudian akan diseleksi dan dipilih oleh Dewan Juri untuk kemudian diobservasi dan diinvestigasi secara empirik di lapangan/daerah oleh Tim MAARIF Award 2022 untuk dipastikan kelayakan dan tidaknya menjadi nomine/kandidat penerima MAARIF Award 2022.

Tahap III  —  Investigasi Lapangan  (26 September – 7 Oktober 2022)

  1. Observasi dan investigasi secara empirik di lapangan/daerah oleh Tim Verifikasi MAARIF Award 2018 untuk menelusuri kelayakan dan tidaknya para calon nomine menjadi nomine/kandidat penerima MAARIF Award 2022.
  2. Hasil observasi dan investigasi lapangan dari masing-masing daerah akandijadikan bahan kajian dewan juri untuk menetapkan penerima MAARIF Award 2022.

Tahap IV  —  Penetapan Keputusan Dewan Juri(10-15 Oktober 2022)

Dewan Juri melakukan kajian dan pendalaman dari hasil temuan-temuan observasi tim investigasi lapangan dan selanjutnya dewan juri menetapkan nama-nama yang dinilai pantas menerima penghargaan MAARIF Award 2022. Keputusan ini akan diambil dalam rapat dewan juri. Sementara penganugerahan dilaksanakan di hadapan Yayasan Ahmad Syafii Maarif, jaringan MAARIF Institute dan publik yang lebih luas melalui siaran program acara MAARIF Award 2022 di stasiun televisi Nasional.

Tahap V  —  Pengumuman dan Penganugerahan MAARIF Award

  1. Pengumuman dan penganugerahan MAARIF Award akan dilaksanakan pada tentative di bulan November 2022.
  2. Penganugerahan dilaksanakan dihadapan Yayasan Ahmad Syafii Maarif, jaringan MAARIF Institute dan publik yang lebih luas melalui siaran program acara MAARIF Award di stasiun televisi nasional.

Dewan Juri 2007

Dewan Juri 2008

Dewan Juri 2010

Dewan Juri 2012

Dewan juri 2014

Dewan Juri 2022

Clara Joewono

Dewan Juri 2022

 Prof. Dr. Abdul Mu’ti

Dewan Juri 2022

Rikard Bagun

Dewan Juri 2022

Gaudensius Suhardi

Dewan Juri 2022

Ahmad Bahruddin

Pendaftaran

Penerima MAARIF Award 2007-2022

Tokoh agama pelopor rekonsiliasi dan reintegrasi Kristen-Muslim di Ambon, Maluku.

Aktivis penggerak perdamaian dan rekonsiliasi Muslim-Kristen di Poso, Sulawesi Tengah.

Penggerak advokasi petani untuk perlawanan stigmatisasi PKI dan inisiator pendidikan lintas agama di Blitar.

Tokoh agama penggerak eko-konservasi lahan tandus di NTB.

Tokoh agama yang memperjuangkan pluralisme dan hak kelompok minoritas di Semarang.

Tokoh agama, pejuang lingkungan hidup, perekat kemajemukan lintas agama & budaya di lereng gunung Merapi.

Aktivis Muslim Syiah, melakukan pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat lintas iman di Martapura, Kalimantan Selatan.

Tokoh Muda NU Salatiga yang aktif dalam pemberdayaan masyarakat petani dan menginisiasi komunitas belajar Qoryah Thayyibah.

Seorang Romo yang mengabdi untuk warga cilacap, yang membantu masyarakat miskin dan termiskin di wilayah Kampung Laut, Cilacap Jawa Tengah.

Lembaga pendidikan lintas iman yang aktif mengajarkan nilai-nilai toleransi dan anti-diskriminasi di Medan, Sumatera Utara. 

Tokoh muda inisiator Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis untuk mengangkat ekonomi petani di Sumatera Barat. 

Aktifis penyemai perdamaian di pelosok Poso. 

Jurnalis dan Sastrawan Ambon pemupuk perdamaian di kalangan anak muda.

Mosintuwu Institute diharapkan dapat menjadi suara alternatif dari perempuan dan anak tentang pembangunan perdamaian yang berkeadilan dan setara di Poso.

Abdul Rasyid Wahab adalah seorang promotor toleransi beragama di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. 

Ibnu Kharish atau yang selama ini dikenal sebagai Ustadz Ahong, ialah sosok pemuka agama yang aktif melakukan dakwah dengan medium digital. Melalui laman BincangSyariah.com, ustadz muda ini berusaha menyebarkan dakwah Islam moderat dengan segmentasi pembaca anak muda dan kelompok masyarakat perkotaan.

Merupakan unit usaha dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Permata Bunda Bontang Kalimatan Timur. Sejak Tahun 2013, program kewirausahaan berkelanjutan bagi ABK telah memberi manfaat kepada 11.460 orang di Bontang terhitung sampai tahun 2021.
Ia adalah tokoh Muhammadiyah yang berperan penting dalam membangun peradaban dan penguatan nilai-nilai toleransi di Bireuen melalui pendidikan dari berbagai jenjang, pemberdayaan ekonomi masyarakat, advokasi tempat ibadah, serta pendampingan kesehatan dan pencegahan aborsi.
Merupakan lembaga kesehatan di Manggarai Barat NTT yang diinisiasi bersama masyarakat sipil dan pihak pemerintah melakukan kerja kemanusiaan melalui program rumah tunggu bersalin.

Pendaftaran Calon Penerima MAARIF Award 2022