SERAMBI BUYA

Ahmad Syafii MAARIF

TUHAN menciptakan bumi ini untuk seluruh umat manusia baik yang beragama atau yang atheis sekalipun

Opini Buya
Buku Buya
Video Buya

AHMAD SYAFII MAARIF, lahir di Sumpur Kudus, Sumatera Barat, tanggal 31 Mei 1935.

Pernah menjadi dosen FPIPS IKIP, IAIN Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Penasihat PP Muhammadiyah (2005-sekarang), Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Yogyakarta (2005-sekarang), dan Pendiri Maarif Institute (2003-sekarang).

Pernah belajar di Madrasah Mualimin Muhammadiyah Lintau (1953) dan Yogyakarta (1956), FKIP Universitas Cokroaminoto Surakarta sampai sarjana muda (1964). Tamat FKIS IKIP Yogyakarta (1968), belajar sejarah pada Northern Illinois University (1973) dan memperoleh gelar M.A. dalam ilmu sejarah pada Ohio University, Athens, Amerika Serikat (1980). Meraih gelar Ph.D. dalam bidang pemikiran Islam University of Chicago, Chicago, Amerika Serikat (1983), dengan disertasi berjudul “Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia”.

Selama menjadi dosen dan belajar di Amerika Serikat sangat sering menghadiri seminar dan simposium di dalam dan luar negeri. Juga, sering menulis dalam jurnal (Informasi, Sigma Pi Gama dan Mizan), majalah (Panji Masyarakat, Suara Muhammadiyah, Dermaha, Ishlah dan Genta) dan surat kabar (Mercu Suar, Abadi, Adil dan Kedaulatan Rakyat).

Buku-buku yang telah ditulis antara lain Gerakan Komunis di Vietnam, Mengapa Vietnam Jatuh Seluruhnya ke Tangan Komunis?, Aspirasi Umat Islam Indonesia (tulisan bersama), Percik-Percik Pemikiran Iqbal (bersama Mohammad Diponegoro), Dinamika Islam: Potret Perkembangan Islam di Indonesia, Duta Islam untuk Dunia Moderen (bersama Mohammad Diponegoro), Islam, Kenapa Tidak! dan Orientalisme dan Humanisme Sekuler (bersama DR. M. Amien Rais), Masa Depan Dalam Taruhan (2000), Mencari Autentisitas (2004), Meluruskan Makna Jihad (2005), Menerobos Kemelut (2005), Menggugah Nurani Bangsa (2005), Titik-titik Kisar di Perjalananku (segera terbit 2006), dan Tuhan Menyapa Kita (segera terbit 2006).

Hingga sekarang, dia masih aktif sebagai kolumnis dan pemakalah di dalam dan luar negeri. Sedangkan penghargaan yang pernah diperoleh oleh beliau diantaranya adalah Hamengku Buwono IX (2004) atas kegigihannya memperjuangkan kehidupan yang harmonis membangun hubungan antar agama yang baik, Magsaysay Award pada tahun 2008 (Manila, 31 Agustus 2008) untuk kategori Peace and International Understanding, Bacharuddin Jusuf Habibie Award 2010 dalam bidang khusus Harmoni Kehidupan Beragama, Tokoh Perbukuan Islam 2011 (4/3/2011) dari Islamic Book Fair (IBF) Award atas karya-karyanya yang dinilai banyak memberikan inspirasi serta kontribusi bagi perkembangan perbukuan di Indonesia terutama mengenai buku-buku Islam, Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) Award pada tahun 2011 (28/5/2011) untuk kategori Tokoh Pemerhati Pemerintahan atas kinerja Buya yang tidak henti-hentinya memeberikan masukan yang kritik-konsruktif, dan yang paling hangat ialah penghargaan Lifetime Achievement Soegeng Sarjadi Award on Good Governance untuk kategori Intelectual Integrity dari Soegeng Sarjadi Syndicate (18/8/2011) yang menganggap Buya sebagai tokoh yang terus-m,enerus memperjuangkan hak-hak publik melalui kritikan dan ajakan untuk menegakkan keadilan di Indonesia.

Opini Buya

, ,

Beban Bumi Semakin Berat

Kehidupan di bumi adalah sebuah drama dahsyat yang tidak mudah dipahami. OLEH AHMAD SYAFII MAARIF Angka-angka penduduk bumi berikut ini adalah perkiraan belaka, tetapi menarik untuk dicatat yang diramu dari berbagai sumber. Dari PRB (Population…
,

Pencabulan Itu Sebuah Gunung Es

Ibarat gunung es, besar kemungkinan pencabulan ini berlangsung lama di berbagai daerah OLEH AHMAD SYAFII MAARIF Peristiwa mahabiadab itu terjadi beruntun. Titik-titik hitamnya tersebar di beberapa kota: Bandung, Tasikmalaya, Cilacap, dan…
, ,

Memahami Bacaan dalam Shalat

Sebagian besar bacaan shalat berisi doa kepada Allah agar kita senantiasa dituntunnya ke jalan yang benar dan lurus. OLEH AHMAD SYAFII MAARIF Ini bukan fatwa karena saya bukan seorang mufti. Apa yang dituturkan berikut ini semata-mata…

Video Buya