MAARIF Institute – Abdul Rasyid Wahab atau biasa disapa Aba Rasyid, seorang tokoh Muhammadiyah dan pejuang kemanusiaan dari Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia di usia ke-86.

Atas dedikasinya terhadap kemanusiaan beliau dianugrahi MDMC Award pada 2014 oleh Muhammadiyah dan MAARIF Award pada tahun 2018 oleh MAARIF Institute.

Kabar meninggalnya Aba Rasyid disampaikan oleh Iksan Wahab Ketua PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kab. Sikka

“Ya betul, Ia meninggal di RS Sikka, Maumere hari ini (4/10) pukul 16.00 WIB, Ujar Iksan yang juga anak kandung dari Aba Rasyid.

Sosok yang sederhana dan bersahaja ini mempunyai prinsip kebersamaan dalam perbedaan. Prinsip yang ia pegang teguh itu ia berlakukan untuk semua urusan termasuk urusan keumatan, kebangsaan dan juga kemanusiaan.

Aba Rasyid merupakan tokoh Muhammadiyah yang berperan penting dalam memimpin tim relawan kemanusiaan beraksi saat pendampingan bencana letusan Gunung Rokatenda tahun 2013. Beliau juga adalah tokoh lokal yang merawat kebersamaan dalam kebinekaan lewat kegiatan-kegiatan di FKUB bersama tokoh non-muslim di Maumere.

“Kebersamaan dalam perbedaan saya jadikan prinsip hidup saya dalam semua urusan, urusan keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan. Dalam kebersamaan itulah saya merasa diri bermakna dan bermanfaat,” tulis Aba Rasyid dalam sambutannya saat menerima MAARIF Award 2016.

Dilansir dari catatan David Krisna Alka dalam buku MAARIF Award 2016, Aba Rasyid menjadi salah satu tokoh Muhammadiyah Sikka yang memiliki peran besar dalam membentuk Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Kab Sikka, termasuk pendidikan dan amal usaha di setiap cabang Muhammadiyah.

Sampai sekarang, sulit mencari tokoh sepuh Muslim yang mengayomi dan menjadi tokoh masyarakat seperti Abah di Maumere, Kab Sikka. Aba Rasyid yang lahir di Maumere, 5 April 1937 ini menjadi tokoh utama dan rujukan pertama bagi masyarakat, pemerintahan, dan ormas, tatkala ada kegiatan, penelitian, dan terkait peristiwa sosial keagamaan di Kab Sikka, tutup David.

Profile Abdul Rasyid Wahab

Lahir di Maumere, 5 April 1937, Sebelum Indonesia Timur merdeka (1945-1947) Aba Rasyid menempuh Pendidikan di Sekolah Desa Katolik Maumere dan Algemeene Laager School, Maumere (1948-1949). Kemudian Sekolah Dasar Maumere (1949-1953). Aba Rasyid menempuh Pendidikan di sekolah Katolik di SMP Yapentom, Maumere dan SMA Suryadikara, Ende. Pada tahun 1960 sempat kuliah dan bekerja di Universitas Atmajaya, Jakarta yang didirikan Tokoh Nasional dari Flores, Frans Seda. Abah hanya setahun di Jakarta.

Saat peristiwa G30 S/PKI Abah pulang ke Maumere. Kemudian menikah dan mulailah Aba Rasyid menjadi pengurus masjid, aktivis masjid, membangun masjid, dan berperan aktif di Sikka.

Pada tahun 1968 Aba Rasyid masuk pemerintahan Maumere. Ia menjadi anggota Badan Pemerintah Harian (BPH) Kab. Sikka dari utusan umat Muslim, menjadi pembantu Bupati dalam urusan tertentu.

Usianya saat itu baru 26 tahun. Kemudian setelah di BPH, tahun 1970 Pemilu di Sikka ada dua Partai Islam, Partai NU dan Parmusi. Aba sebenarnya Parmusi, tetapi saat itu Partai NU tidak ada kader yang menjadi calon anggota DPRD Kab Sikka. Kemudian, Partai NU dan Parmusi bergabung mengutus Abah menjadi anggota DPRD utusan NU dan Parmusi.

Cuma setahun Aba Rasyid menjadi anggota DPRD (1972-1973). Setelah itu Aba Rasyid menjadi PNS Tingkat II Sikka. Bupati Sikka saat itu, L. Say (Katolik), banyak menuntun dan membuat Abah menjadi lebih aktif serta diajak dalam berbagai kegiatan. Aba Rasyid banyak mendapat pencerahan dari Bupati L. Say (L. Say menjadi nama pelabuhan di Maumere).

Aba Rasyid lalu menunaikan tugas belajar di APDN, Kupang (1973-1976). Lulus dari APDN, bertugas di bagian Kesra, Kab, Sikka (1979-1981), menjadi Koordinator Pemerintahan Kota (Kopeta) Maumere (1982-1987), BAPPEDA Kab Sikka (1987-1992). Tahun 1993, Aba Rasyid pensiun.

Tahun 1982 Aba Rasyid sudah aktif di Pemuda Muhammadiyah Kecamatan. Sejak menjadi Kopeta Abah sudah menjadi Pengurus Cabang Muhammadiyah Sikka. Abah menjadi pengurus tidak memaksakan diri tapi memang dibutuhkan. Kemudian diangkat menjadi Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sikka (1985-1981). Aba Rasyid menjadi Ketua PDM Sikka dari tahun 1991 sampai 2015.

Aba Rasyid juga menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab, Sikka dari tahun 1996-2001. Menjadi Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Sikka (2005-sekarang). Di mana Ketua FKUB adalah dari Keuskupan. Di usianya yang lebih 70 tahun, Aba Rasyid menjadi Ketua Dewan Penasehat MUI Kab Sikka dan Ketua Dewan Penasehat PDM Kab Sikka. (DM)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eleven + seven =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.