Maarif Institute akan menggelar Maarif Award 2022, ajang penghargaan dua tahunan untuk mencari figur pejuang kemanusiaan yang memiliki ciri, sikap, maupun pemikiran seperti cendekiawan muslim Ahmad Syafi’i Ma’arif. Sosok ataupun organisasi yang fokus pada kelompok difabel turut berpeluang menjadi pemenang.

Dewan juri Maarif Award yang mewakili Maarif Institute, Clara Joewono menuturkan, pihaknya berupaya mencari pemenang yang memiliki kesamaan atau keselarasan pemikiran dengan Buya Syafii. Pokok pemikiran Buya yakni ‘kemanusiaan dan keislaman dalam bingkai ke-Indonesia-an.

“Dalam mencari orang-orang yang memiliki pemikiran seperti Buya itu, kami ingin mencari orang biasa tapi yang punya aspirasi dan kegiatan yang luar biasa,” tutur Clara saat konferensi pers di kantor Maarif Institute, Jakarta Selatan, Rabu (3/8).

Clara mengatakan, pemenang Maarif Award 2022 bisa dari kalangan mana saja. Hanya saja, seperti tahun-tahun sebelumnya, pemenang harus sosok yang belum pernah mendapatkan penghargaan dan diutamakan berasal dari daerah luar Jakarta. Selain itu, calon pemenang harus sudah aktif di bidang yang digelutinya minimal lima tahun dan kemungkinan akan melanjutkan kegiatannya untuk waktu yang panjang.

Dewan juri Maarif Award yang mewakili organisasi kemasyarakatan, Prof Abdul Mu’ti mengaku, dalam proses seleksi pemenang tahun ini, pihaknya memberikan perhatian kepada sosok yang fokus atau punya kegiatan mendampingi kelompok difabel. Sebab, sudah delapan kali Maarif Award digelar, belum ada satu pun pemerhati kelompok difabel yang jadi pemenang.

“Saya kira ini jadi bagian penting, karena kelompok difabel juga jadi perhatian Buya,” kata Mu’ti.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu menceritakan, semasa hidupnya Buya Syafi’i dikenal dekat dengan semua kalangan, termasuk kelompok difabel. Buya kerap berinteraksi dengan kelompok difabel tanpa rasa canggung. Dalam beberapa kesempatan, Buya juga memberikan perhatian serius kepada kelompok ini. “Kedekatan beliau dan kepedulian beliau kepada dhuafa, kelompok lemah, itu bisa kita baca dari tulisan-tulisan Buya Syafi’i. Ada juga sejumlah orang yang mengunggah kedekatan Buya dengan kelompok difabel,” ujar Mu’ti.

Mu’ti mendorong masyarakat mengusulkan nama-nama sosok maupun organisasi yang selama ini fokus mendampingi kelompok difabel. Tentu publik juga bisa mengusulkan nama-nama yang punya kontribusi besar pada sektor lain. Publik bisa mengusulkan nama pemenang Maarif Award melalui laman https://maarifinstitute.org/about-maarif-award. Pengisian formulir pencalonan bisa dilakukan mulai 3 Agustus 2022 hingga 15 September 2022.

Nama-nama yang masuk akan diseleksi oleh dewan juri, diselidiki tim investigasi terkait kelayakannya menjadi pemenang. Adapun pemenangnya akan diumumkan pada awal November 2022. Untuk diketahui, Ahmad Syafi’i Ma’arif adalah cendekiawan Muslim yang dikenal sebagai sosok yang sederhana, pejuang kemanusiaan, serta teladan bangsa dalam menjaga kebhinekaan. Buya Syafii, begitu ia kerap disapa, dikenal pula sebagai sejarawan politik Islam yang mumpuni.

Ia lama mengajar sejarah, baik di sekolah maupun di universitas di Yogyakarta dan Solo. Dia juga sempat menjadi Ketua PP Muhammadiyah periode 1998-2005. Atas jasanya pada pembangunan bangsa, Buya Syafi’i mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama pada 2015.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × five =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.