Jakarta, 12 Maret 2025 – MAARIF Institute bekerja sama dengan Institute Leimena menggelar webinar bertajuk “Menyalakan Cahaya Iman untuk Bumi: Peran Agama untuk Lingkungan Berkelanjutan.” Webinar ini merupakan bagian dari kursus daring (upgrading course) yang bertujuan untuk membangun kesadaran lingkungan melalui nilai-nilai spiritual dan pendidikan keagamaan. Sesi pertama yang diselenggarakan melalui Zoom pada Rabu (12/3) menghadirkan Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Andar Nubowo, Ph.D sebagai Narasumber.

Dalam paparannya, Andar Nubowo menekankan bahwa krisis lingkungan bukan sekadar isu akademis, tetapi merupakan ancaman nyata yang telah dirasakan di berbagai belahan dunia. Ia mencontohkan kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles akibat angin panas ekstrem, yang menyebabkan kota tersebut hampir luluh lantak. “Los Angeles, yang selama ini menjadi simbol kemewahan dan kemajuan Amerika, tiba-tiba harus menghadapi kehancuran akibat kekeringan,” ujar Andar.

Ia juga menyoroti bencana serupa yang terjadi di Yunani dan Prancis, di mana kekeringan ekstrem bahkan melanda saat musim semi. “Ini bukan lagi sesuatu yang direka-reka, tetapi sudah terjadi dan kita semua merasakannya”, tegasnya.

Dalam perspektif Islam, Andar menjelaskan bahwa hubungan manusia dengan alam tidak dapat dipisahkan dari keimanan. “Islam menegaskan bahwa alam adalah bagian dari tata kelola yang diciptakan oleh Allah SWT. Dalam QS Al-Baqarah 2:30, disebutkan bahwa manusia diberi peran sebagai khalifah di bumi, yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam”, paparnya.

Eksploitasi sumber daya alam, menurutnya, hanya dibenarkan jika bertujuan untuk kemaslahatan manusia. “Namun, ketika eksploitasi ini menjadi ekstrem dan mengganggu keseimbangan, maka jelas tidak diperbolehkan dalam Islam”, tambahnya.

Lebih lanjut, Andar menekankan bahwa iman bukan hanya berada di dalam hati atau pikiran, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. “Iman yang benar adalah iman yang menghasilkan amal perbuatan shaleh, yaitu tindakan yang mendukung kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem, Pelestarian bumi adalah bentuk ibadah dan manifestasi dari tauhid. Merusak alam sama saja dengan merusak hubungan kita dengan Allah”, pungkasnya

Untuk mengukur kualitas iman dalam konteks lingkungan, Andar memberikan contoh tindakan sederhana yang dapat dilakukan setiap individu. “Kita bisa mulai dari hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi pemakaian AC, dan menghemat energi”, ujar andar

Diharapkan dari perubahan kecil dapat membangun kesadaran lebih luas mengenai pentingnya keterlibatan agama dalam isu lingkungan. Gotong royong dalam berdemokrasi untuk mengatasi krisis ekologi adalah tugas kita bersama. (VP)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × 1 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.