TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG – Jumlah korban tsunami di Aceh tahun 2004, sebanyak 440 kali lebih banyak dari korban tsunami di Jepang tahun 2011.
“Di Aceh saat tsunami yang meninggal 220.000 ribu orang. Di Jepang saat tsunami dibawah 500 orang. Karena apa? Karena Jepang terbiasa menyesuaikan dengan takdir,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Acara Creators for Change “Jurnalisme Kebhinekaan Melalui Literasi Media,” di Balai Kota Bandung, Jumat (28/7/2017).
Ia menjelaskan Jepang adalah satu di antara banyak negara yang tidak pasrah terhadap takdir.
“Karena kondisi geografi Jepang yang sangat tidak menguntungkan (potensi tsunami besar). Namun Jepang tidak hanya berdiam diri pasrah pada takdir. Mereka percaya nasib bisa diubah, salah satunya dengan membuat warning sistem,” ujar Ridwan Kamil.
Ia menekankan, Jepang adalah negara yang patut dicontoh oleh Kota Bandung soal mengubah nasib dan tidak pasrah terhadap takdir.
Masyarakat Kota Bandung sudah takdir hidup berdampingan walau agama, suku, dan politik berbeda – beda.
Ridwan Kamil mengimbau warga Bandung agar membuat konten – konten positif di dunia maya agar mencegah hate speech, xenophobia, dan extremism.
Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia, tiba di Ruang Serba Guna Balai Kota untuk menghadiri acara Jurnalisme Kebhinekaan.
Acara ini diadakan karena maraknya isu sosial seperti hate speech, xenophobia, dan extremism yang menerpa generasi muda Indonesia di era digital.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan pelajar dari SMA dan SMK sekota Bandung.
Acara Creators for Change “Jurnalisme Kebhinekaan Melalui Literasi Media” disesaki kehadiran pelajar Bandung, Jumat (28/7/2017).
Nampak beberapa pelajar yang menggunakan seragam putih abu – abu, batik, hingga baju koko.
Keji! Video Seorang Ibu yang Menyiksa Bayinya Tersebar, Yayasan Akan Melapor ke Polda Bali – Tribun…
Sosok seorang ibu yang menyayangi anaknya sepertinya tak nampak pada ibu ini. Dalam tiga buah video, seorang ibu terlihat tengah menyiksa bayinya.
Acara ini diadakan karena maraknya isu sosial seperti hate speech, xenophobia, dan extremism yang menerpa generasi muda Indonesia di era digital.
Acara ini dihadiri oleh Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Cameo Project (Duta Program Youtube Creators for Change), Irfan Amalee (Founder Peace Generation), Febry Arifmawan (Senior Produser NET TV), serta Ria Ricis (Youtube Creator).
Sumber: http://jabar.tribunnews.com/2017/07/28/emil-ajak-pelajar-bandung-tiru-jepang-yang-tak-pasrah-pada-takdir?page=2
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!