Entries by

,

Buya Syafii Maarif, Dedikasi Tiada Henti Menyemai Kebudayaan dan Kemanusiaan untuk Negeri

Bila ada pertanyaan mana yang lebih mudah menjadi toleran atau intoleran? Maka untuk sementara ini harus diakui menjadi intoleran lebih mudah dari pada menjadi toleran. Tindakan intoleransi seperti kekerasan, intimidasi, fitnah, hate-speech, penyerangan sebuah kelompok terhadap kelompok lain, hingga terorisme telah menjadi laku sebagian kelompok atau ormas. Telinga kita mungkin tak asing lagi mendengar nama […]

Membaca Indonesia Setelah Aksi Bela Islam

SIARAN PERS   Jogjakarta, 19 Januari 2017. Ada apa dengan Aksi “Bela Islam” (1,2,3) ? Pertanyaan yang muncul setelah “Bela Islam” : kenapa tiba-tiba muncul kekuatan yang mampu memobilisasi massa sebesar ini ? Mengapa gerakan ini melaju bak bola salju yang tiba-tiba  terus   membesar dan mendapat simpati secara luas dari masyarakat ? Apakah  ini babak […]

Jurnal Maarif Institute Setelah Aksi Bela Islam

Ivan Aditya, Kamis, 19 Januari 2017 YOGYA (KRjogja.com) – Setelah era reformasi yang berlangsung hampir 20 tahun, masyarakat Islam di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Termasuk adanya Aksi Bela Islam yang banyak dikatakan sebagai tonggak gerakan sosial Islam. “Apakah memang benar pandangan seperti itu? Apakah nanti pengaruhnya akan cepat hilang hanya dalam hitungan bulan ke […]

MUI Jadi Target Gerakan Aksi Bela Islam yang Butuh Fatwa

TEMPO.CO, Jakarta – Keberadaan Majelis Ulama Indonesia dan perannya kini dikritisi banyak pihak. Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Mochammad Nur Ichwan menilai, kewenangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa disinyalir telah menjadi target kelompok-kelompok tertentu untuk memperkuat legitimasi aksi Bela Islam jilid I, II, dan III lalu. […]

Langkah Tegas Polri Redam Intoleransi Didukung

Jakarta – Langkah tegas Polri memproses hukum semua laporan kasus yang mengancam sendi-sendi kebangsaan dan kebinekaan, diapresiasi banyak kalangan. Selain itu, langkah tegas Polri terhadap elemen-elemen yang mengancam eksistensi empat pilar kebangsaan, yakni NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, juga didukung penuh. Sebab, hanya dengan ketegasan Polri menegakkan hukum tanpa pandang bulu, potensi […]

NU, Muhammadiyah suffer setbacks over their roles in society

Bambang Muryanto The Jakarta Post, Yogyakarta | Thu, January 19, 2017 The “Defending Islam” rallies centered recently in Jakarta have been widely perceived as a clear sign of a change in Indonesia’s brand of Islam, which has heretofore long been acknowledged as “moderate”. What is worse is that Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah, Indonesia’s two […]

Krisis Politik di Turki (IV)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Di mata Burak, hanya tersedia dua kemungkinan bagi masa depan politik Turki: berlakunya sebuah sistem dinasti atau hancur. Tidak difikirkan kemungkinan ketiga: terciptanya sebuah kompromi politik—sebagaimana yang saya sarankan—, demi menghindari dua kemungkinan yang dilihat Burak. Sistem dinasti dalam sebuah bangunan republik demokrasi mengandung pertentangan dalam dirinya, sebab menutup peluang bagi […]

Krisis Politik di Turki (III)

Oleh : Ahmad Syafi’i Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Quo vadis Turki bawah Erdogan? Baru sekitar 14 tahun Partai AKP mendominasi panggung politik Turki, kini mulai bermunculan pertanyaan tentang hari depan republik ini. Ketika terjadi pergolakan di dunia Arab dalam bentuk Musim Semi Arab akhir tahun 2010, nama Erdogan, mantan wali kota Istanbul itu, berkibar tinggi sebagai pahlawan yang dipuja di […]

Krisis Politik di Turki (2)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Sisi gelap akibat konflik dalam sistem kekuasaan sepanjang sejarah, khususnya di dunia Muslim, sudah banyak dibicarakan para ahli. Karya Prof. Mahmoud M. Ayoub di bawah judul: The Crisis of Muslim History (Religion and Politics in Early Islam), terbitan Oxford: Oneworld Publications, 2009, membantu kita untuk memahami konflik politik masa dini itu. […]

Krisis Politik di Turki (I)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Sembilan tahun yang lalu, di sebuah majalah mingguan di Jakarta saya menulis sebuah kolom di bawah judul: “Islam di Tangan Erdogan.” Saat itu saya sangat berharap di bawah Erdogan Turki akan menjadi negara makmur yang adil, stabil, dan Islam yang dikembangkan adalah sebuah agama yang mampu memecahkan masalah, bukan Islam “untuk […]