Pengarang: http://detik.com
Jakarta – Perdana Menteri Inggris David Cameron melakukan lawatan diplomatik ke Indonesia. Salah satu agendanya berdialog tentang keberagaman dengan 5 pemuda-pemudi Indonesia di Masjid Sunda Kelapa.

Kelima pemuda dan pemudi yang beruntung itu adalah Ketua Umum PB HMI Arief Rosyid Hasan, perwakilan Peace Generation Irfan Amalee, perwakilan Sabang Merauke Institute Widya, perwakilan Komunitas Hijabers Diajeng Lestari, dan perwakilan Maarif Institute Fajar.

Kelimanya berdialog dengan David Cameron di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2015).

“Dia datang untuk sharing dengan pemuda Indonesia dalam counter extremism dan akan merencanakan untuk agenda follow up terhadap pertemuan ini,” ujar Arief Rosyid dalam siaran pers.

Dalam diskusi itu, Cameron mengutarakan keinginannya untuk penguatan kelompok masyarakat sipil. Cameron sepakat bahwa Islam bukanlah negara yang mengajarkan soal radikalisme.

“Beliau sepakat di beberapa agama lain juga ada kelompok agama yang ekstrem,” kata Arief.

Arief menyebutkan pertemuan itu berlangsung hangat. Cameron dan perwakilan pemuda Indonesia sepakat bahwa Inggris dan Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan kemajemukan itu dikelola secara toleran, dan kebebasan masing-masing warganya dijamin oleh konstitusi negara.

“Kami mengatakan bahwa Muslim di Indonesia dapat menjadi model dalam pengembangan watak keislaman yang
moderat dan toleran. Dalam kehidupan politik, Indonesia adalah bangsa Muslim yang mampu menyerap demokrasi, dan menjadi poros kekuatan Muslim moderat yang menjaga stabilitas di kawasan maupun di tingkat global,” jelasnya.
(tfq/nrl)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × 4 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.