Tokoh agama pelopor rekonsiliasi dan reintegrasi Kristen-Muslim di Ambon, Maluku.

Pada saat konflik Maluku pecah, ia secara konsisten memprakarsai sekaligus memfasilitasi pertemuan, forum serta kegiatan yang mampu mempertemukan, menjembatani serta membangun dialog antara komunitas Kristen dan Muslim dalam rangka meredam eskalasi konflik.

Tanpa kenal lelah, ia merajut tali persaudaraan yang terkoyak akibat konflik. Secara cerdas, Jacky berhasil meyakinkan komunitas-komunitas yang ada di Maluku bahwa mereka memiliki persamaan kultural sebagai masyarakat Maluku.

Jaringan Baku Bae yang menjadi tulang pungung proses rekonsiliasi dan perdamaian di Maluku adalah salah satu hasil kepeloporannya. Kepemimpinannya berakar dan berpijak pada kearifan dan budaya lokal, pela gandong.

Kapasitas dan integritas Jacky sebagai rekonsiliator diakui oleh berbagai pihak dan komunitas. Ketika konflik berkobar lagi di Maluku pada bulan September 2011, Jacky membentuk kelompok-kelompok pemuda selaku “Provokator Damai” dengan menggunakan sarana media sosial dan kampaye “SMS untuk perdamaian” secara luas sehingga diakui keberhasilannya dalam melokalisir lingkup konflik. Kini ia telah menerima gelar Master di bidang Hubungan Kristen-Muslim dari Hartford Seminary.

Pada bulan Maret lalu ia pun terpilih sebagai peraih Peacemaker in Action Award 2011-2012 dari Organisasi Tanenbaum yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 + sixteen =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.