Entries by

,

Membumikan Pesan-Pesan Kemanusiaan Ahmad Syafii Maarif

Pagi ini, Jumat, 13 Desember 2019, ada seminar pembukaan membumikan pesan-pesan keislaman dan kebangsaan Ahmad Syafii Maarif dalam konteks pemikiran Islam kontemporer. Acara berlangsung di ITB AD Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Sekolah Kebudayaan dan Kemanusiaan (SKK) Maarif yang ketiga. Acara yang juga dirangkaikan dengan soft launching tiga buku yang ditulis oleh peserta SKK […]

,

Pemikiran Buya Syafii Maarif Perkaya Khazanah Intelektual Bangsa

indopos.co.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, menjadi Pemikir yang baik dan unggul seperti Tokoh Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif harus diiringi dengan kemampuan menulis dan keterampilan berbicara yang baik juga. Semua itu dapat diasah dengan mulai membiasakan diri lewat banyak membaca aneka macam literatur serta penguasaan bahasa asing. […]

,

Di Sekolah Syafii Maarif, Tokoh Muda NU Ini Puji Konsistensi Buya Syafii

Getar.id – Tokoh muda dan sekaligus akademisi King Fahd University, Riyad, Arab Saudi, Prof Sumanto Alqurthubi, memuji konsistensi pemikiran dan peran mantan Ketum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif. “Saya sangat hormat dan mengagumi Buya Syafii Maarif karena konsistensi pemikiran, gagasan dan kiprah Buya Syafii. Buya ini sosok langka yang harus kita rawat dan jaga,” ujar […]

Tiga Miliar Muslim Tahun 2060: Berita Gembira atau Bencana?

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ahmad Syafii Maarif Sebagai misal disebutkan bahwa penduduk Muslim India akan tumbuh lebih cepat dibandingkan umat Hindu. Jika pada 2015, penduduk Muslim hanya 14.9 persen, pada tahun 2060 akan melonjak menjadi 19.4 persen (333 juta). Begitu pula yang berlaku di wilayah Afrika Sahara, seperti Nigeria yang tahun 2015 penganut Muslim dan penganut Kristen berimbang. […]

,

Kemendikbud dan Maarif Institute Kerja Sama Tangkal Radikalisme

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Maarif Institute untuk melawan intoleransi dan radikalisme yang rentan terjadi di sekolah. Bentuk kerja sama tersebut salah satunya adalah dengan menggelar pelatihan intensif yang diberikan kepada pengawas internal sekolah. Pelatihan tersebut akan fokus pada peningkatan kapasitas pengetahuan, metode dan pencegahan infiltrasi anti kebinekaan. Tujuan program ini […]

Kemendikbud: Peran Pengawas Sekolah Vital Cegah Radikalisme

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peran pengawas sangat besar dalam menjaga kegiatan di sekolah khususnya terkait dengan ancaman radikalisme dan intoleransi. Berangkat dari fakta inilah, Maarif Institute bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama memperkuat peran pengawas sekolah dalam rangka mencegah intoleransi dan radikalisme di lingkungan sekolah. Beberapa langkah dilakukan yakni menjalankan pelatihan ke sejumlah daerah […]

,

Kepekaan DPR Terasa Kian Lemah

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ahmad Syafii Maarif Saya harus mengatakan sesuatu tentang DPR yang diujung masa jabatannya seperti kehilangan kewarasan dan kepekaan dalam mengebut penyelesaian perundang-undangan, seperti revisi UUKPK, RKUHP, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, RUU Pertambangan Mineral dan Batubara. Semua UU ini akan sangat menentukan berhasil atau gagalnya pelaksanaan demokrasi dalam bentuknya yang kongkret untuk kepentingan rakyat […]

,

DALAM POLITIK KEKUASAAN MUHAMMADIYAH ITU YATIM PIATU

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Syafii Maarif Ada sebuah ungkapan yang saya minta Asmul Khairi, anggota TIM Pengembangan Madrasah Mu’allimin Yogyakarta, mengingatkan via WA saat bertemu dengan Presiden Ir. Joko Widodo di istana negara, 19 September 2019 sebelum zuhur. Ungkapan itu berbunyi: Muhammadiyah yatim secara politik. Maksudnya bila menyangkut politik kekuasaan, Muhammadiyah nyaris tak berdaya. Maka di […]

,

BJ Habibie dengan Hati Putihnya

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Syafii Maarif Pada 20 Oktober 1999, BJ Habibie meletakkan jabatannya sebagai presiden ketiga RI setelah dipegangnya sejak 21 Mei 1998. Mengapa demikian singkat anak bangsa yang berhati putih ini diberi kesempatan untuk memimpin Indonesia? Jawabannya adalah karena ranjau politik yang tajam sedang mengadangnya, terutama karena pertanggungjawabannya atas lepasnya Timtim (Timor Timur) ditolak MPR. […]

,

Nyanyian Keabadian Iqbal, Telinga Mana yang Masih Hirau?

Oleh: Ahmad Syafii Maarif, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Gagasan Iqbal tentang proyek Pakistan disampaikannya pada 29 Desember 1930 dalam sebuah pidato terkenal di Allahabad, delapan tahun sebelum dia wafat. Negara Pakistan merdeka terbentuk pada 15 Agustus 1947 sebagai sebuah bangsa dan negara baru yang berpisah dengan India. Ketika pidato bersejarah itu disampaikan, Iqbal mencatat […]