Entries by

,

Persatuan Atau Persatean Nasional (V-habis)Persatuan Atau Persatean Nasional (V-habis)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Bung Karno dan Bung Hatta sebelumnya selama delapan tahun (1934-1942) diasingkan penguasa kolonial ke tempat yang berbeda: Bung Karno ke Endeh, Bengkulu, dan Padang, sedangkan Bung Hatta bersama Sutan Sjahrir ke Boven Digul (Papua), dan kemudian dipindahkan ke Banda Neira, Maluku Tengah, dengan segala suka-dukanya. Di Banda Neira inilah […]

,

Maarif Institute: Sekolah 5 Hari Bisa Tekan Perkembangkan Radikalisme

JAKARTA, KOMPAS.com – Kebijakan sekolah lima hari dalam sepekan, dan delapan jam dalam satu hari diyakini bisa menangkal munculnya radikalisme di sekolah. Menurut Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz, apabila wacana kebijakan ini diimplementasikan, kehidupan sekolah akan semakin kaya dengan kegiatan siswa yang positif dan beragam. “Pada dasarnya Maarif Institute mendorong kebijakan ini, sekolah […]

,

Persatuan atau Persatean Nasional (IV)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Bung Hatta baru bertemu pertama kali dengan Bung Karno di Bandung tahun 1932 setelah keluar dari penjara Sukamiskin. Sejak itu dua tokoh nasionalis yang berbeda karakter ini sering bertukar fikiran dan bahkan berpolemik tentang masalah kebangsaan dan strategi perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Bung Hatta dengan PPNI-Barunya, Bung Karno dengan […]

, ,

Pengumuman Hasil Sleksi Peserta Jambore Pelajar Teladan Bangsa 2017

SURAT KEPUTUSAN TIM SELEKSI JAMBORE PELAJAR TELADAN BANGSA TAHUN 2017 Nomor: 014.006/MICH–B/IJust/VI-16 tentang: Hasil Seleksi Berkas Essai dan Motivasi Calon Peserta Jambore Pelajar Teladan Bangsa Tahun 2017 MAARIF Institute for Culture and Humanity, atas nama Tim Seleksi Jambore Pelajar Teladan Bangsa Tahun 2017, setelah: Menimbang : Hasil pembacaan tim seleksi terhadap dokumen pendaftaran calon peserta, […]

Belajar Meneguhkan Toleransi dari Buya Syafii

Oleh: Ahmad Fuad Fanani | geotimes.co.id | 2 Juni 2017 “Situasi kita sudah jelas memprihatinkan… Kita harus bangkit menyelamatkan bangsa ini, menyelamatkan keturunan kita untuk ratusan bahkan ribuan tahun yang akan datang.” Pernyataan itu diungkapkan Buya Ahmad Syafii Maarif dalam pertemuan sesepuh bangsa untuk perdamaian Indonesia pada Jumat lalu (26 Mei 2017). Pertemuan itu menggambarkan […]

,

Persatuan atau Persatean Nasional? (III)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Bung Karno menyadari bahwa untuk mencerahkan mental rakyat jajahan, cara yang terbaik adalah melalui pendidikan yang dilakukan PNI, sekalipun selama ini dalam kenyataannya agitasi politik lebih menonjol. Bung Hatta juga punya pendirian serupa, karena jika persatuan nasional hanya direkat melalui agitasi politik tidak akan efektif. Itulah sebabnya nama PPNI […]

Maarif Institute: Cita-cita HTI yang Perlu Dikritisi

Jakarta – Direktur Eksekurif Maarif Institute Abdullah Darraz tak mempermasalahkan mengenai dakwah yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Namun menurutnya, cita-cita politik organisasi tersebut lah yang perlu dikritisi. “Ya justru itu kalau misalnya dia melakukan dakwah siyasah, ini yang perlu kita kritisi. Kalau dia hanya membantu dakwah kultural, membantu pendidikan misalnya, penguatan keislaman tapi […]

Maarif Institute: Sekolah Tidak Dibentengi, Ideologi Radikal Masuk

Jakarta – Direktur Eksekutif Maarif Institute, Muhammad Abdullah Darraz mengatakan penetrasi kelompok radikal saat ini terjadi secara sangat masif di berbagai lini kehidupan. Mereka masuk secara struktural melalui pertarungan politik dan birokrasi. Darraz menyebutkan, penetrasi ideologi radikal di lingkungan institusi pendidikan dianggap sangat berhasil karena berbagai alasan. Di antaranya adalah adanya kekosongan ideologi kebangsaan di […]

,

Persatuan atau Persatean Nasional? (II)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Bung Karno lalu mengutip pendapat Clive Day berikut ini: “Devide et impera” itulah peribahasa asli yang dituruti apabila berhubungan dengan kerajaan-kerajaan anak negeri dan itulah asas yang dipakai oleh sebagian besar orang Belanda untuk mencapai hasil yang baik.” (Ibid, hlm 136, garis miring sesuai dengan aslinya). Hantaman Bung Karno […]

Membantah Klaim-klaim Penegakan Khilafah

Oleh: Muhammad Abdullah Darraz Melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Wiranto, awal pekan ini pemerintah mengeluarkan pernyataan sikap berisi pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). HTI adalah sebuah organisasi politik transnasional yang berupaya mewujudkan mimpi di siang bolong menegakkan sistem politik khilafah di berbagai belahan dunia, tak terkecuali yang menjadi sasarannya adalah negeri berpenduduk terbesar […]