Entries by

,

Persatuan atau Pesatean Nasional? (I)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar tahun 1921, ketika pertengkaran keras antara CSI (Centraal Sarekat Islam) dan PKH (Partai Komunis Hindia), Tan Malaka (2 Juni 1897-21 Feb 1949), seorang tokoh Marxisme legendaris yang tidak anti-Islam, berupaya melerai konflik itu. Sikap Abdoel Moeis, tokoh CSI, malah sebaliknya, agar SI dan PKH tidak lagi bekerja sama. […]

IMM Jateng Bedah Buku Reformulasi Ajaran Islam : Jihad , Khilafah dan Terorisme

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah IMM Jawa Tengah mengadakan bedah buku Reformulasi Ajaran Islam : Jihad , Khilafah dan Terorisme. Kegiatan tersebut dilangsungkan di  Gedung Siti Walidah kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jumat (5/5/2017). Dalam kesempatan itu, hadir sebagai narasumber Direktur Eksekutif Maarif Institut Muhammad Abdullah Darraz, Pengurus MUI Jawa Tengah bidang Hukum  Abu […]

Syafii Maarif: Sikap Intoleran Sudah Sangat Mengkhawatirkan

tirto.id – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Syafii Maarif menanggapi persoalan di Indonesia. Dia mengatakan fenomena sikap intoleransi sudah melebihi ambang batas. Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara pada diskusi ke-Bhinnekaan yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan di pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Jumat (5/5/2017). “Menyikapi masalah ini maka negara tegas […]

Awas, Faktanya Terorisme Belum Padam

JATENGONLINE, SUKOHARJO – Fakta menyajikan bahwa terorisme, radikalisme dan ekstrimisme ternyata belum benar-benar padam di Indonesia. Hal tersebut merupakan tanggungjawab seluruh masyarakat Indonesia secara bersama untuk menangkal ideologi yang terbukti merusak tatanan bangsa kita ini, ideologi tersebut anti terhadap perbedaan dan menerapkan kekerasan hal itu apabila disentil dengan kepentingan politik maka akan meluas. Seperti disampaikan […]

Bedah Buku, Maarif Institute: Islam Tidak Ajarkan Teror dan Kekerasan

Surakarta – Direktur Maarif Institute, Muhammad Abdullah Darraz mengatakan doktrin-doktrin kunci dalam Islam telah disalahartikan oleh beberapa kalangan, di antaranya adalah konsep Jihad dan sistem kenegaraan. Darraz menilai sejumlah kalangan tersebut memahami terorisme sebagai jalan berjihad untuk mewujudkan sistem kekhilafahan Islam. “Sebagian kelompok umat ini tidak segan-segan melakukan aksi-aksi kekerasan dan teror dengan mengatasnamakan Islam. […]

,

SIARAN PERS

Bedah Buku “Reformulasi Ajaran Islam: Jihad, Khilafah, dan Terorisme” “Narasi Fikih Antiterorisme: Dari Deradikalisasi ke Jalan Moderasi”. Surakarta, 5 April 2017. Doktrin-doktrin kunci dalam Islam telah disalahartikan oleh beberapa kalangan, diantaranya adalah konsep Jihad dan sistem kenegaraan. Terorisme menjadi jalan berjihad mewujudkan sistem kekhilafahan Islam. Sebagian kelompok umat ini tidak segan-segan melakukan aksi-aksi kekerasan dan […]

,

Deklarasi PTKIN di UIN Ar Raniry 2017 (Lonceng Tanda Bahaya)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebanyak 50 pimpinan Perguruan Tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pada 26 April 2017 di kampus UIN Ar Raniry, Banda Aceh, telah membuat sebuah deklarasi yang berani dan tepat waktu tentang situasi politik keagamaan di Indonesia terkini. Bagi saya, deklarasi ini sangat strategis disuarakan oleh perguruan tinggi Islam negeri yang berkumpul di Tanah Rencong pada tanggal […]

,

Malala: Oase di Bumi Muslim yang Tandus (VII-habis)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Kontroversi tentang Malala ini demikian seru di Pakistan: sikap pro-kontra sia-sia yang menguras energi. Penilaian yang lebih bersifat teoretik diberikan oleh penulis perempuan Pakistan Afiya Sheherbano Zia pada 13 Oktober 2014 di bawah judul “Being Malala”: Dalam pandangan dunia konservatif, juga di mata mereka yang disebut ‘kiri baru radikal’ […]

Perangi Konten Negatif dengan Aksi Pelajar untuk Kebinekaan Indonesia

 JAKARTA, KOMPAS.com – Maarif Intitute bersama Cameo Project dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, menggelar acara 1ndonesia- Aksi Pelajar untuk Kebhinekaan Indonesia. Acara tersebut berupa seminar dan pelatihan mengenai produksi konten video positif kepada pelajar dan mahasiswa di 10 kota di Indonesia. Kota-kota tersebut ialah Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Denpasar, Makassar, Medan, Ambon, Pontianak, dan […]

,

Malala: Oase di Bumi Muslim yang Tandus (VI)

REPUBLIKA.CO.ID, Pro-kontra terhadap Malala belum juga usai. Ada sinisme yang mengatakan bahwa Malala tak berhak menerima Hadiah Nobel itu, sebab toh banyak juga anak lain yang tertembak di Pakistan, baik oleh pasukan imperialis Barat atau oleh Taliban, mengapa dunia membisu? Masuk akal juga, tetapi yang mau berjibaku dengan mempertaruhkan nyawa, demi membela pendidikan buat anak […]