JAKARTA, PB – Baru-baru ini, Maarif Institute memberikan penilaian Indeks Kota Islami (IKI) kepada seluruh kota di Indonesia. Hasilnya, Kota Bengkulu dan Denpasar dinilai sebagai kota paling bahagia. Bengkulu dan Denpasar mendapatkan nilai sempurna, yakni 100.
Penilaian ini mereka berikan atas dasar pengawasan secara rutin yang dilakukan Kota Bengkulu terhadap Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK). Dalam hal ini, Kota Bengkulu memiliki Perda tersendiri. Setelah Bengkulu dan Denpasar, menyusul Metro, Semarang, Yogyakarta, Serang, Mataram, Pontianak, Palu, dan Bandung dengan skor Bahagia yang sama yakni 87,5.
Maarif juga merilis berdasarkan penelitian Indeks Kota Islami (IKI), Kota Bengkulu teraman kedua setelah Serang, Provinsi Banten. Bila serang meraih nilai 82,5, Kota Bengkulu meraih skor 77,5 bersama Yogyakarta dan Bandung. Diposisi terendah, terdapat Palu, Tangerang dan Jambi yaitu 47,5.
Direktur Riset Maarif Institute Ahmad Imam Mujadid Rais usai mengumumkan 29 kota IKI di Hotel Alia Cikini mengatakan, pihaknya merangkum secara universal nilai-nilai peradaban di kota-kota yang mereka survei dari segi pendidikan yang baik, kesehatan, kemudian kepemimpinan yang transparan.
Mereka melandasi IKI tersebut berdasarkan turunan operasional dari konsep negara atau kota ideal menurut Alquran. Riset mereka lakukan selama satu tahun dengan mengambil sampel 29 kota di Indonesia. Dari situ, kemudian Maarif Institute menyusun definisi kerja Kota Islami yaitu kota yang aman, sejahtera, dan bahagia. Masing-masing variabel ini, dibagi beberapa indikator.
Indikator tersebut adalah kebebasan beragama dan keyakinan, perlindungan hukum, kepemimpinan, pemenuhan hak politik perempuan, hak anak dan difabel. Sementara untuk indikator variabel sejahtera adalah tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kesehatan. Terakhir, indikator variabel bahagia yakni berbagi dan kesetiakawanan serta harmoni dengan alam.
Data-data dalam riset ini dihimpun sejak 2014. Data-data diperoleh dengan cara wawancara tatap muka dengan narasumber. Pemilihan narasumber dilakukan dengan kriteria yang ketat selaras dengan penguasaan informasi atas indikator yang diukur. [RN]
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!