Getar.id – Tokoh muda dan sekaligus akademisi King Fahd University, Riyad, Arab Saudi, Prof Sumanto Alqurthubi, memuji konsistensi pemikiran dan peran mantan Ketum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif.
“Saya sangat hormat dan mengagumi Buya Syafii Maarif karena konsistensi pemikiran, gagasan dan kiprah Buya Syafii. Buya ini sosok langka yang harus kita rawat dan jaga,” ujar Sumanto.
Hal itu dikatakan tokoh NU Saudi saat menjadi narasumber dalam seminar pembukaan Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK-ASM) yang diselenggarakan Maarif Institute, di kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD), Jumat (13/12).
Menurut Sumanto, sosok Buya Syafii sangat dibutuhkan bangsa Indonesia, terutama dalam menyandingkan dan merawat Keislaman, kebangsaan dan inklusivisme. Hal ini, lanjut dia, sangat penting pada saat sebagian pihak menggugat keislaman dan kebangsaan.
“Buya Syafii mampu dan konsisten menyandingkan keislaman, keindonesiaan dan kemanusiaan. Kemanusiaan yang menjadi esensi pondasi keislaman, dikembangkan Buya dengan sangat baik. Buya tidak tergoda dengan kepentingan duniawi dan politik, sebagaimana terjadi pada sebagian tokoh lainnya,” papar dia.
Intelektual yang banyak memberi pencerahan di dunia maya maupun narsum di banyak negara ini berpandangan, Buya Syafii bukan saja tokoh dan milik Muhammadiyah, tapi sudah milik bangsa Indonesia, bahkan milik dunia keimuan global.
Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi penyelenggaraan dan keberadaan Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan ini sebagai bagian merawat keislaman, kemanusiaan, dan kebangsaan.
Ia juga menyinggung soal maraknya wacana dan gerakan yang mengusung khilafah. Menurutnya, khilafah itu tidak ada pijakan dan tak bisa diterapkan di Indonesia. Dia juga tidak setuju dengan khilafah, yang dinilainya bukan bagian dari kearifan dan ajaran Indonesia.
Sebelumnya, pada pagi hari, pembukaan SKK-ASM ini dibuka sekaligus menjadi pembicara kunci oleh Menko PMK, Prof Muhadjir Effendy, yang juga Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi pendidikan. Seminar diikuti lebih 100 peserta. (her)
Summer: http://getar.id/2019/12/13/di-sekolah-syafii-maarif-tokoh-muda-nu-ini-puji-konsistensi-buya-syafii/
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!