REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Direktur Eksekutif Maarif Intitute (MI) Fajar Riza Ul Haq menilai calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengingkari fitrah AS sebagai bangsa imigran dengan pernyataannya untuk melarang Muslim masuk negaranya.
“Rencana itu jelas menunjukkan Trump menutup mata terhadap sejarah bahkan mengingkari filosofi Bangsa Amerika sebagai bangsa imigran,” kata Fajar saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (9/11).
Menurut dia, sikap politik Trump ini mencerminkan wajah politik fasisme yang bertolak belakang dengan semangat kerja sama dan keterbukaan sebagai dua hal yang sangat fundamental di abad ke-21.
(Baca: Pemikiran Trump Soal Islam Primitif)
Kebijakan politik semacam ini akan mengundang reaksi kebencian, permusuhan dan konflik, katanya. “Saya tidak yakin negara imigran seperti Amerika akan tunduk pada politik fasisme Trump. Tentu umat Islam di luar Amerika tidak mudah terprovokasi oleh gagasan kontroversial Trump demi populisme,” kata dia.
Fajar mengatakan sepanjang wacana itu diperdebatkan di ruang publik secara sehat dan bebas maka seharusnya masyarakat dunia tidak usah reaktif.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!