Siaran Pers
Pelajar Melawan Berita Hoax

Jakarta, 28 Desember 2016. Indonesia hari ini dipenuhi dengan mudahnya ujaran kebencian atas nama SARA. Sosial media yang diharapkan menjadi ruang gerakan sosial baru untuk perubahan positif justru menjadi ruang persemaian berita hoax dan ujaran kebencian.

Oleh sebab itu, benar adanya jika kebencian dan kekerasan bermula dari kurangnya informasi yang benar dan melimpahnya berita bohong bahkan provokatif.

Menurut Plt. Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Muhd. Abdullah Darraz Pelajar menjadi segmen penting pengguna sosial media yang diterpa melubernya berita-berita bohong tersebut. Dan tak jarang, juga turut menyebarkannya pada lingkung pertemenan dan atau keluarga.

“Oleh sebab itu sangat penting untuk membangun aktor-aktor pelajar yang melek media, kritis pada setiap informasi dan bahkan mampu menghasilkan karya jurnalistik yang bervisi pada kemanusiaan dan kebinekaan. “ jelas Abdullah Darraz.

Merespon hal itu, MAARIF Institute menyelenggarakan workshop Jurnalisme Kebinekaan yang melibatkan pelajar-pelajar terpilih dari beberapa kota di pulau Jawa.

Workshop ini akan digelar sejak 28-30 Desember di Kantor MAARIF Institute di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. “Workshop ini merupakan tindak lanjut dari program Jambore Pelajar yang diadakan rutin tiap tahun oleh MAARIF Institute” terang Aidulfitriyana selaku ketua panitia.

Lebih lanjut Aidulfitriyana menjelaskan bahwa dalam workshop ini peserta akan mendapatkan pengetahuan dan praktik jurnalistik dari praktisi. “Tak hanya menulis dan memproduksi video kampanye, pelajar ini juga akan dibekali dengan strategi digital marketing.

Produk mereka akan disebarluaskan di jejaring media sosial, sehingga akan menjadi counter narative dari informasi-informasi hoax yang ada selama ini” jelasnya.
Tak hanya memelajari teknis menulis dan produksi video, para pelajar juga mendapatkan pembelajaran mengenai literasi (kritisisme) media dan 12 nilai karakter kebangsaan yang dirumuskan oleh MAARIF Institute.

“nilai-nilai ini akan membingkai praktik kerja jurnalistik pelajar yang bervisi pada kebinekaan dan kemanusiaan universal” tukas Aidul.
Hadir sebagai narasumber dalam workshop ini adalah Muhammad Heychael (Direktur Remotivi dan akademisi dari Universitas Multimedia Nusantara), Zen RS (Editor Tirto.id), Andry Ganda (Cameo Project) dan Galuh Parantri (Digital Marketing Strategis Beritasatu). “konsep workshop ini akan lebih menitikberatkan pada praktik sehingga kehadiran para praktisi media ini akan memperkuat dan memperkaya produk yang dihasilkan oleh pelajar ini kedepan” terang Aidul.

Demikian siaran pers ini kami sampaikan, atas kerjasama rekan-rekan media kami sampaikan banyak terima kasih.
Salam,

Khelmy K. Pribadi
Manager Program

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × five =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.