Jakarta – Maraknya isu bertendensi negatif soal Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) yang mengkhawatirkan belakangan ini mendorong Muhammadiyah mengkampanyekan kembali ideologi Pancasila. Muhammadiyah mengajak masyarakat kembali ke Pancasila sebagai pilar pemersatu bangsa.

“Dalam isu yang bergejolak akhir-akhir ini (mengenai SARA), Pancasila dapat memberikan penguatan dalam perspektif keislaman. Pancasila adalah faktor pemersatu yang dapat menyatukan kebinekaan bangsa Indonesia,” ujar Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari dalam diskusi Negara Pancasila: Tafsir Kontemporer Muhammadiyah di Sekretariat PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya no 62, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).

Hajriyanto menjelaskan bahwa perumusan Pancasila sudah mengakomodasi keinginan kalangan Islam mengenai konsep pemerintahan. Konsep dalam Pancasila sudah paripurna sehingga tidak perlu diberikan lagi revisi.

“Pancasila dapat dilihat sebagai penyedia prinsip-prinsip dasar yang menjadi tempat bertemu dalam pengelolaan negara,” jelasnya.

Menurutnya Muhammadiyah telah mengambil sikap resmi mengenai Pancasila yang diputuskan dalam Muktamar pada tahun 2015 lalu. Sikap resmi tersebut tercatat dalam dokumen Konsep Negara Pancasila sebagai Dar al-Ahdi wa al-Syahadah (Kampung Perjanjian dan Kampung Persaksian).

“Dokumen ini adalah konsep yang dihasilkan oleh Muhammadiyah. Tafsir dan penjelasan baru terdapat dalam dokumen tersebut karena dikaitkan dengan realitas umat hari ini dalam aktualisasi Pancasila,” imbuhnya.
(dnu/dnu)
Pengarang: http://news.detik.com

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighteen − ten =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.