Arah –  Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Buya Syafii Ma’arif sebut tingginya kesenjangan sosial di Indonesia picu radikalisme semakin kuat.

“ISIS mungkin komunis, tapi karena kesenjangan begitu tajam, maka pengikutnya ada disini (Indonesia),” ujar pendiri Maarif Institute tersebut di sebuah acara Seminar dan Lokakarya di hotel Aryaduta, Sabtu (8/4/2017).

Semakin besarnya jurang kesenjangan sosial di Indonesia, menurut Buya merupakan hasil dari nilai keadilan yangtidak hadir sepenuhnya  sebagaimana sila ke-5 dasar negara Indonesia pancasila.

“Dasar negara tetap pancasila tidak pernah berubah, 70 tahun merdeka namun kesenjangan sosial semakin tajam, dan Ini tidak efektif kalo nilai keadilan tidak di bawa turun ke bumi, serta selama politisi kita berpandangan pragmatis,” jelasnya.

Ulama sekaligus ahli agama tersebut bahkan sempat membandingkan Indonesia sebagai mayoritas beragama Islam sama halnya dengan negara Islam yang terpecah belah seperti Suriah, Libiya, Mesir dan sebagainya.

“Kenapa negara yang hebat dan besar, tapi muslim berpecah belah dan saling menghujat, coba bayangkai Suriah sudah hancur, Libiya hancur,” paparnya.

Pria yang sudah menginjak usia 81 tahun tersebut juga mengizinkan perpecahbelahan negara-negara islam tersebut oleh campur tangan pihak negara barat Amerika, namun menurutnya campur tangan tersebut tidak akan berhasil masuk jika masyarakat Indonesia kuat.

“Kita boleh menyalahkan barat, boleh menyalahkan Amerika, karena keadaan masyarakatnya (kita) rapuh dari dalam,” ungkapnya.

Lagi-lagi dalam sambutannya Buya juga mengatakan buruknya opini yang berkembang di masyarakat yakni terkait siapa yang bukan bagian dari mereka menganggapnya salah.

“Berkembang opini, diluar kami salah, diluar kami halal darahnya,” tambahnya. (Dini)

“Mungkin kita masih jauh dari Suriah, mesir dan sebagainya, Kalau tidak  hati-hati hancur kita,” tambahnya.

Terakhir Buya mengingatkan dan mengajak masyarakat Indonesia hari membela negara dengan sungguh-sungguh dan dari hari.

“Jujurlah kita membela negara ini, harus datang dari hati, tanpa hati itu tidak bisa,” tutupnya.

Sumber: https://www.arah.com/article/27782/ini-peringatan-buya-syafii-soal-kehancuran-indonesia.html

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 + nineteen =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.