,

PKI dan Kuburan Sejarah (I)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Di awal malam pada 23 Mei 2017, Dubes RI di Moskow, Bung Wahid Supriadi, mengontak saya via telepon. Sambil mengenalkan diri, Dubes juga mengundang saya untuk berkunjung ke negara mantan Tirai…
,

Posisi Takwa Itu Mahal

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Bulan September 2008 di ruang ini saya telah menulis tentang masalah posisi takwa di bawah judul serupa. Saat itu saya telah melakukan puasa Ramadhan sekitar 66 kali pada usia 73 tahun. Sekarang…
,

Persatuan Atau Persatean Nasional (V-habis)Persatuan Atau Persatean Nasional (V-habis)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Bung Karno dan Bung Hatta sebelumnya selama delapan tahun (1934-1942) diasingkan penguasa kolonial ke tempat yang berbeda: Bung Karno ke Endeh, Bengkulu, dan Padang, sedangkan Bung Hatta bersama…
,

Persatuan atau Persatean Nasional (IV)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Bung Hatta baru bertemu pertama kali dengan Bung Karno di Bandung tahun 1932 setelah keluar dari penjara Sukamiskin. Sejak itu dua tokoh nasionalis yang berbeda karakter ini sering bertukar fikiran…
,

Persatuan atau Persatean Nasional? (III)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Bung Karno menyadari bahwa untuk mencerahkan mental rakyat jajahan, cara yang terbaik adalah melalui pendidikan yang dilakukan PNI, sekalipun selama ini dalam kenyataannya agitasi politik lebih menonjol.…
,

Persatuan atau Persatean Nasional? (II)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Bung Karno lalu mengutip pendapat Clive Day berikut ini: “Devide et impera” itulah peribahasa asli yang dituruti apabila berhubungan dengan kerajaan-kerajaan anak negeri dan itulah asas yang dipakai…
,

Persatuan atau Pesatean Nasional? (I)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar tahun 1921, ketika pertengkaran keras antara CSI (Centraal Sarekat Islam) dan PKH (Partai Komunis Hindia), Tan Malaka (2 Juni 1897-21 Feb 1949), seorang tokoh Marxisme legendaris yang tidak…
,

Deklarasi PTKIN di UIN Ar Raniry 2017 (Lonceng Tanda Bahaya)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebanyak 50 pimpinan Perguruan Tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pada 26 April 2017 di kampus UIN Ar Raniry, Banda Aceh, telah membuat sebuah deklarasi yang berani dan tepat waktu tentang situasi politik keagamaan di…
,

Malala: Oase di Bumi Muslim yang Tandus (VII-habis)

Oleh : Ahmad Syafii Maarif REPUBLIKA.CO.ID, Kontroversi tentang Malala ini demikian seru di Pakistan: sikap pro-kontra sia-sia yang menguras energi. Penilaian yang lebih bersifat teoretik diberikan oleh penulis perempuan Pakistan Afiya Sheherbano…
,

Malala: Oase di Bumi Muslim yang Tandus (VI)

REPUBLIKA.CO.ID, Pro-kontra terhadap Malala belum juga usai. Ada sinisme yang mengatakan bahwa Malala tak berhak menerima Hadiah Nobel itu, sebab toh banyak juga anak lain yang tertembak di Pakistan, baik oleh pasukan imperialis Barat atau…